Guru besar dosen mahasiswa, dan alumni UGM merasa prihatin dengan aksi beberapa eksekutor negeri diberbagai lini serta tingkatan yang menyimpang dari prinsip- prinsip akhlak kerakyatan, kewarganegaraan, serta kesamarataan sosial.
Menyayangkan Aksi Menyimpang di Era Rezim Kepala negara Jokowi
Civitas akademika UGM menyayangkan tindakan- tindakan menyimpang yang terjalin dalam rezim Kepala negara Jokowi selaku alumni mereka. Mulai dari pelanggaran etik di Dewan Konstitusi, keikutsertaan beberapa petugas penegak hukum dalam cara kerakyatan perwakilan yang lagi berjalan, serta statment kontradiktif Kepala negara hal keikutsertaan administratur khalayak dalam kampanye politik.
Statment kontradiktif ini antara netralitas serta keberpihakan ialah bentuk penyimpangan serta ketidakpedulian akaan prinsip kerakyatan.
” Kepala negara Joko Widodo selaku alumni sebaiknya berpedoman pada asli diri UGM, yang menjunjung besar nilai- nilai Pancasila dengan ikut menguatkan pendemokrasian,” suara petisi Bulaksumur.
Kepala negara Jokowi Tidak Mengamalkan Dharma Abdi UGM
” Ternyata mengamalkan dharma abdi almamaternya dengan menjunjung besar Pancasila serta berjuang menciptakan nilai- nilai di dalamnya. Kepala negara Jokowi malah membuktikan bentuk- bentuk penyimpangan pada prinsi- prinsip serta akhlak kerakyatan, kewarganegaraan, serta kesamarataan sosial yang ialah esendi dari nilai- nilai Pancasila,” lanjutnya.
Guru besar dosen mahasiswa
Menekan Kepala negara Jokowi Balik ke Koridor Demokrasi
Civitas akademika UGM menekan petugas penegak hukum serta seluruh administratur negeri serta bintang film politik di balik Kepala negara tercantum Kepala negara sendiri buat balik ke koridor kerakyatan. Tidak hanya itu, pula wajib memajukan nilai- nilai kewarganegaraan serta kesamarataan sosial.
Menekan DPR serta MPR Bersikap
DPR serta MPR dimohon buat mengutip tindakan serta tahap aktual atas luapan politik yang terjalin pada acara kerakyatan.
” Kita pula menekan DPRdan MPR mengutip tindakan serta tahap aktual menyikapi bermacam luapan politik yang terjalin pada era kerakyatan elektoral yang ialah perwujudan kerakyatan Pancasila buat membenarkan tegaknya independensi orang berjalan dengan bagus, lebih bermutu, serta bergengsi,” sambungnya.
Cukilan Perkata Kepala negara Awal Republik Indonesia
” Gadjah Mada merupakan sumbermu, Gadjah Mada merupakan mata airmu, Gadjah Mada merupakan pangkal airmu. Tinggalkanlah nanti Gadjah Mada ini bukan buat matitergenang dalam rawanya kehabisan ibadah ataupun rawanyakemuktian diri sendiri, namun mengalirlah ke laut, tujulah ke laut, lautnya dedikasi pada negeri serta tanah air yang melodius, beriak, berapi- api,” Ir. Soekarno.
Berita baru banjir di indonesia => https://beritadunia.us/